Breaking News

Panggung Nan Balega Dimeriahkan KPJ Sakoto: Medley Lagu Minang Lawas Dapat Sambutan

KPJ Sakoto. (Foto Syarifuddin Arifin)
 

Laporan SYARIFUDDIN ARIFIN

 

Komunitas Pemusik Jalanan (KPJ) Sakato Band, ikut mengisi kegiatan Nan Balega penanda 10 tahun Kaba Festival yang di taja Nan Jombang Dance Company sejak 9 sampai 12 April ini, setiap sore di Taman Budaya Sumbar. Istirahat magrib dan lanjut sampai pukul 20.00 WIB, karena panggung utama diisi oleh kegiatan kesenian tradisi.

 

Sore 11/4 kemaren, saya terkesima mendengar medley lagu-lagu minang lawas yang dilantunkan oleh vokalisnya, Doni Kamardi yg diperkuat Abrar Baron sebagai bachking vokal yang cukup menarik perhatian audience. Dengan personil; Ridho Ayatullah (drum), Jhon Gondrong (bass) dan Dheni Rustam (melodi) diperkuat rithim Abrar Baron. Mulai dari nomor Rumah Gadang, terus mengalir ke lagu-lagu Minang yang dipopulerkan Tiar Ramon, Elly Kasim sampai ke Zalmon. Medley yang mengalir dengan harmonisasi yang terjaga, stamina dan power yang bertahan hingga 5 atau 6 lagu. Jeda, melayani reques dari audience dengan lagu-lagu yang populer akhir- akhir ini.

 

Menurut Doni Kamardi, KPJ Sakato saat ini mulai membuka diri, maksudnya tidak hanya muncul di komunitas atau di kantor-kantor atas pesanan. Tetapi juga sudah disukai masyarakat awam. KPJ Sakota berkomitmen menjaga kepercayaan fansnya yang kini mulai dikenal banyak lapisan masyarakat.

 

Menurutnya, KPJ Sakato juga melayani permintaan hiburan di pesta-pesta, kenduri, baralek. Saat ini, hiburan berupa musik.life di panggung-panggung terbuka banyak diminati. "Kami juga tampil di pesta perkawinan, baik di gedung mau pun di rumah anak daro," dan menambahkan kota yang telah ia kunjungi antara lain Pariaman dan Payakumbuh.

 

KPJ Sakato, pada mulanya didirikan oleh 4 orang pemusik jalanan yakni Doni Kamardi, Andriaz Kahfi, Abrar Baron dan Denni Rustam di sebuah rumah Rawang Timur, Padang Selatan. Tujuannya antara lain untuk meningkatkan penampilan agar kelihatan lebih elegan, sopan santun dan menarik simpatisan. Doni Kamardi (vokalis), Abrar Baron (rithm/backing vokal), .Ridho Ayatullah. (drum), Jon Gondrong..(bass), dan Deni Rustam..(melodi)

 

KPJ Sakato terakta di notaris. "Ini agar lebih terorganisir dan memudahkan kami berurusan dengan berbagai pihak. Di akte, kami adalah sebuah komunitas. K, bukan Kelompok. Tapi Komunitas," jelas Doni Kamardi. Di luar hujan cukup lebat. Kami pun berbincang sambil ngopi.

 

Siapa saja mitra KPJ Sakato ini? Doni menyebut beberapa instansi, kantor yakni Disbud Sumbar, Dinas Pariwisata Padang, Bimas Polda Sumbar, BPBD, BNN, Walikota Padang. 

 

KPJ Sakoto tampil di Panggung Nan Balega. (Foto Syarifuddin Arifin)


Manager, segala urusan administrasi diurus oleh Fenti Susanti, dengan Pembina Pak Jack, maksudnya Dirut Bank Nagari Muhammad Irsyad. Lalu Budi Syukur, Elvina Adiyanti dan notaris, Helsi Yasin.

 

Sebagaimana diketahui KPJ Sakato selalu ikut di Panggung Ekspresi yang digelar Forum Perjuangan Seniman (FOS) Sumbar. Menurut Doni yang didampungi personil lainnya, tak lebih karena terpanggil saja. Taman Budaya adalah tempat kami latihan, berproses sambil ngopi dan diskusi dengan seniman senior. Ia menyebut, pencipta lagu Tuah Sakato, B. Andoeska, pencipta lagu Minang Sexri Budiman, dan personil Band Mola Dikao banyak memberi masukan. Selain itu, Doni juga menyebut Taman Budaya adalah rumah ke duanya. Seniman-seniman di Taman Budaya cukup baik dan bersahabat. Bahkan seniornya mau membimbing kami, seperti Uda Ery, Uda If, uda Win, Fauzul, Fiza, dan banyak lagi.

 

Kami mengalihkan pandangan sementara orang, kalau pemusik jalanan sering mengganggu ketentraman. Tidak paham musik, ngamen hanya topeng. Tidak. Kami akan perbaiki itu semua. Adik-adik, kawan-kawan yang ngamen di lampu merah, kami coba raih dan beri pengertian. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai tertib. Dampaknya? KPJ Sakato mulai dilirik beberapa instansi, diundang untuk show. Misalnya, ia diundang Polda Sumbar, show saat corona. Lumayanlah.

 

"Lumayan itu, maksudnya berapa jeti?"

 

Sekitar 10 Jt. Dan tidak pernah ada KPJ di Indonesia yang bisa menembus angka itu. Meski itu sifatnya dadakan, namun Doni Kamardi yakin suatu saat nanti KPJ Sakato mampu mengubah pandangan.

 

© Copyright 2022 - AjarDetik's.com | SELARAS DENGAN KEADILAN DAN KEBENARAN